German
English
Turkish
French
Italian
Spanish
Russian
Indonesian
Urdu
Arabic
Persian

Pertanyaan ke-49:

Apakah orang islam yang ingin menjadi kristen mendapat privilese khusus? (TR)

 

Jawaban: Komunitas-komunitas kristen di berbagai daerah di dunia berkewajiban untuk menampung, menerima dan menghargai keinginan orang-orang islam dewasa untuk menjadi kristen. Tetapi bersamaan dengan itu, Gereja juga tetap berpegang teguh untuk memperhatikan secara teliti, bahwa keputusan untuk menjadi kristen sungguh berasal dari keputusan yang bebas tanpa paksaan dari luar atau dari dalam, dan bahwa motivasi untuk mengambil langkah ini hanya datang dari keinginan satu-satunya untuk hidup seturut ajaran Kristus dan masuk dalam deretan pengikut-pengikutNya. Dengan ini menjadi jelas, bahwa komunitas-komunitas kristen tidak diperbolehkan untuk memberikan privilese khusus baik secara material maupun dukungan lain kepada mereka yang meminta untuk mempelajari iman kristiani untuk kemudian menerima permandian. Karena kalau ini dibuat, maka kebebasan seperti yang diutarakan diatas dipangkas dan motovasinya pun semakin dinodai dan kabur.

 

Penerimaan sakramen permandian adalah langkah akhir dari sebuah proses inisiasi dalam beberapa tahap. Pengantar kepada kehidupan iman kristiani serta seluruh persiapan ke arah ini (pembaptisan) disebut katekumenat.

 

Lewat masa persiapan [katekumenat] para katekumen yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen pembaptisan diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban terhadap tawaran keselamatan Allah sekaligus untuk mematangkan rahmat pertobatan dan imannya dalam persatuannya dengan sebuah persekutuan gerejani. Yang ditekankan di sini ialah sebuah pengantar dan ... tuntunan menuju ke kepenuhan kehidupan kristiani, dimana semua yang menamakan dirinya pengikut Kristus bersatu dengan Dia yang adalah gurunya. Para katekumen harus dituntun langkah demi langkah menuju rahasia keselamatan lewat latihan metanoia seturut Injil. Disamping itu lewat sebuah upacara ritus sakral, mereka juga dituntun tahap demi tahap menuju kehidupan iman, kehidupan liturgis dan kehidupan dalam sebuah persekutuan penuh cinta sebagai umat Allah (bdk. Katekismus Gereja Katolik, no. 1247-1248).

 

„Para katekumen "sudah termasuk rumah (keluarga) Kristus, dan tidak jarang sudah menghayati kehidupan iman, harapan, dan cinta kasih" (AG 14). ‘Bunda Gereja sudah memeluk mereka sebagai putera-puteranya dengan cinta kasih dan perhatiannya’ (LG 14)” Katekismus Gereja Katolik, no. 1249).

 

_________________________________________________________

Penerjemah: Prof. Dr. Polykarp Ulin Agan

Kontak

J. Prof. Dr. T. Specker,
Prof. Dr. Christian W. Troll,

Kolleg Sankt Georgen
Offenbacher Landstr. 224
D-60599 Frankfurt
Mail: fragen[ät]antwortenanmuslime.com

More about the authors?